Budidaya Cacing Lumbricus Rubellus Pdf To Word

Posted on by
Budidaya Cacing Lumbricus Rubellus Pdf To Word Average ratng: 8,1/10 8883votes
Budidaya Cacing Lumbricus Rubellus Pdf To Word

TEKHNIS SEDERHANA BUDIDAYA CACING TANAH LUMBRICUS RUBELLUS PENDAHULUAN Cacing memiliki kandungan protein yang tinggi dibandingkan pakan lainnya. Jenis lumbricus rubellus yang dipilih karena memangperkembangbiakannya lebih cepat disbanding jenis cacing tanah lainnya.

Budidaya Cacing Lumbricus Rubellus Pdf To Word

Jenis cacing yang cocok yaitu Lumbricus rubellus. International Cricket Captain 2010 Editor De Videos. Wadah yang digunakan untuk budidaya cacing maupun. Microsoft Word - 040209 ST, KOMPOS CACING. Free PDF ebooks (user's guide, manuals, sheets) about Budidaya cacing lumbricus rubellus pdf ready for download. LAPORAN HARIAN BUDIDAYA CACING Nama. 7 5 Mei 2010 Foto-foto media hari ke-7 dan cacing Lumbricus rubellus dan Eisenia fetida dan kokon Eisenia fetida.

BAHAN DAN ALAT Bahan: Pupuk kandang bisa ditambah serbuk gergaji atau jenis organik lainnya seperti jerami, gedebong pisang atau sampah organik dan lain-lain Alat: • Media cacing, bisa berupa keranjang yang dilapisi karung goni atau terpal. • Atau mau yang lebih permanen, seperti ini: (gambar menyusul) • Atau dibuat seperti kolam ikan, hanya saja di isi media cacing bukan air. Ukuran bervariasi sesuai kebutuhan. • Modifikasi dan variasi lainnya sesuai kreatiavitas PERSIAPAN MEDIA Rendam serbuk gergaji selama 1 hari, untuk mengeluarkan getahnya • Lalu cuci serbuk gergajinya sambil diperas • Masukkan pupuk kandang dan serbuk gergaji ke dalam media dengan komposisi 50:50 • Tambahkan air, agar campurannya lembab.

• Lalu aduk • Biarkan selama 5-7 hari • Setiap hari disiram dengan air sedikit, diaduk trus untuk menjaga kelembabannya sehingga mempercepat proses pembusukan media. • Jangan biarkan media kering, jaga terus kelembabannya. • pastikan suhu medianya tidak panas • Letakkan media ditempat yang teduh. • Setelah 7 hari, benih cacing sudah bisa dimasukkan. PAKAN CACING • Berupa sayur-sayur busuk yang sudah dihancurkan • Ampas tahu lebih baik • Bekas nasi yang sudah ditumbuk. • Limbah organic lainnya yang sudah membusuk KOMPOSISI PAKAN Komposisinya adalah 1:1, untuk 1 kg cacing diberikan 300 gram pakannya. Namun untuk awal pembudidayaan secukupnya saja, karena media yang sudah kita siapkan merupa makanan juga bagi cacing.

Diberikan setiap 1 x sehari, baiknya sore hari sekitar jam 16.00 sd 18.00 PENABURAN BIBIT Bibit cacing di tabur ketika media sudah matang, indicator minimalnya adalah suhu media tidak panas. Masukkan cacing ke permukaan media, tunggu sekitar 15-30 menit. Jika cacing menuju lapisan bawah media dan tidak ke permukaan lagi rentang waktu tersebut, maka media sudah bagus, benih bisa dimasukkan lebih banyak sesuai keinginan. Pemberian pakan 1-2 hari setelah benih ditabur KOMPOSISI BENIH DAN MEDIA Untuk 1 m persegi dengan ketinggian media 10-25 cm bisa dimasukkan sekitar 2,5 kg cacing.

PEMELIHARAAN • Pastikan media lembab tidak terlalu kering dan tidak terlalu basah, dengan menyemprotkan air setiap sore hari • Beri pakan cacing setiap sore sebanyak cacing yang di tabur komposisi 1:1 • Untuk awal produksi, beri pakan secukupnya saja • Setiap 2-3 minggu sekali media diaduk agar kadar oksigen tersedia di media cacing. Adukan juga meminimalisir pengerasan media sehingga media selalu gembur. • Penggantian media dapat dilakukan selama 6 bulan sekali KOKON Kokon adalah sebutan bagi telur cacing bentuknya bulat kecil dan berwarna ijo. BEKAS CACING (KASCING) Kotoran cacing sering disebut kascing, kascing bermanfaat sebagai nutrisi terutama tanaman hortikultura. Kascing juga bernilai ekonomis karena dijual di berbagai toko pertanian.

SORTIR Penyortiran bisa dilakukan setelah kokon menetas, indikatornya adalah banyak ditemukan anakan cacing yang halus kecil di dalam media. Pemisahan dapat dilakukan dengan cara membagi 2 media. Setengah media ditinggalkan dan setengah lagi dipindahkan ke wadah yang lain, lalu di tambahkan media secukupnya. Biasa dilakukan sekitar 2-3 bulan setelah tabur benih. HAMA CACING Hama cacing yang sering ditemui adalah semut, kutu/serangga kecil biasanya berwarna merah atau putih, katak, tikus, ular, unggas dan kadal. TEKNIS PENGENDALIAN Semut Cacing yang mati mengundang semut untuk dating, jadi jika ditemukan cacing yang mati segera dibuang.

Gunakan kapur ajaib dan coretkan di sekitar media untuk mengurangi jumlah semut yang berada di media. Kutu/serangga kecil Serangga kecil menggangu kokon dan bayi cacing yang baru menetas, jika jumlahnya kecil maka tidak terlalu berpengaruh. Namun jika jumlahnya missal baiknya media diganti dengan yang baru. Katak/kodok/kadal Tak terpikir oleh saya katak dan kadal juga makan cacing, mereka senang berdiam diri di media cacing.

Usir atau ditangkap kodok/kadalnya. Jauhkan dari media. Unggas Cacing sangat digemari oleh unggas terutama dari jenis burung dan ayam. Jauhkan dari unggas. Tikus Tikus senang mengacak-ngacak media cacing. Baiknya media dikondisikan jangan terlalu dekat dengan media tanah. Beri cairan oli/minyak disekitar tiang media.

Sehingga tikus harus berenang melewati oli dahulu sebelum menuju media cacing PANEN Panen cacing biasanya 2-3 bulan setelah benih ditabur. Tumpahkan media ke media terpal yang sudah dihampar. Lalu ratakan setipis mungkin.